Mewujudkan Pemerintahan yang Bersih, Profesional, Akuntabel, Berwibawa dan Inovatif, Berbasis Teknologi Informasi
Pemerintah Kota Tegal
Jl. Ki Gede Sebayu No. 12 Tegal
Telp : 0283 355137, 0283 355138 Fax : 0283 353673
e-mail : info@tegalkota.go.id
Change Language
KOTA TEGAL - Menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Tito Karnavian imbau agar daerah mempersiapkan dengan sebaik mungkin. Hal tersebut disampaikan Menteri Dalam Negeri saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi serta Sosialisasi Potensi Bencana Hidrometeorologi, Senin (18/11/2024) melalui zoom meeting.
Hadir dalam rapat tersebut melalui aplikasi zoom kepala daerah di Indonesia, termasuk Pj. Wali Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono dan Pj. Sekretaris Daerah Kota Tegal Sartono Eko Saputro dan beberapa Kepala OPD terkait.
Mendagri menyampaikan dari hasil paparan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan BNPB potensi-potensi bencana di daerah-daerah harus dicermati. "Naikkan atensi, segera lakukan langkah-langkah antisipasi," ujar Tito Karnavian.
Menurutnya, berbekal data dari BMKG tersebut, langkah-langkah harus dipersiapkan sejak dini, jangan sampai baru dilakukan setelah bencana terjadi.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan akhir tahun 2024 mulai dari November - Desember diprediksi terjadi La Nina Lemah yang bersamaan dengan masuknya musim hujan, maka kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah perlu dilakukan.
Dwikorita Karnawati menambahkan, tahun 2025 diawali dengan masih aktifnya La-Nina Lemah hingga bulan Maret disertai dengarı puncak musim hujan (Januari - Februari) sehingga perlu kesiapsiagaan untuk menghadapi potensi bencana hidro-meteorologi basah seperti banjir, banjir bandang, banjir pesisir (rob), longsor yang disertai angin kencang dan kilat /petir.
Terdapat 67% wilayah Indonesia yang mengalami curah hujan tahunan Kategori Tinggi (lebih dari 2500 nım/tahun) pada Tahun 2025, terutama di wilayah sebagian besar Sumatera, sebagian besar Kalimantan, sebagian Pulau Jawa bagian barat dan tengah, sebagian Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Selatan, sebagian Maluku, serta sebagian besar Papua Barat dan Papua.
Sebanyak 15% wilayah di Indonesia diprediksi mengalami sifat hujan di atas normal meliputi wilayah Sumatera Barat bagian selatan, Kalimantan Timur bagian timur, Sulawesi Tenggara bagian timur dan utara, dan Papua Tengah, sedangkan 1% wilayah Indonesia dengan sifat hujan di Bawah Normal berada pada wilayah NTT bagian timur dan Papua Barat bagian timur.(*)