Mewujudkan Pemerintahan yang Bersih, Profesional, Akuntabel, Berwibawa dan Inovatif, Berbasis Teknologi Informasi
Pemerintah Kota Tegal
Jl. Ki Gede Sebayu No. 12 Tegal
Telp : 0283 355137, 0283 355138 Fax : 0283 353673
e-mail : info@tegalkota.go.id
Change Language
TEGAL - Sebanyak 46 Calon Guru Penggerak (CGP) di Kota Tegal dari jenjang TK, SD, SMP hingga SMA mengikuti Panen Hasil Belajar Lokakarya 7 Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Tegal di Aula Puspita, Kampus 1 PKTJ Tegal, Minggu (3/12/2023). Selain menghadirkan presentasi dari sejumlah CGP, juga terdapat stand-stand pameran hasil CGP.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tegal M Ismail Fahmi yang membuka acara tersebut mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan merupakan kegiatan yang berkolaborasi dengan Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Tengah. Ada sebanyak 46 guru yang mengikuti dan sekarang ini menjadi Calon Guru Penggerak (CGP).
Pihaknya juga menyampaikan selamat kepada para Calon Guru Penggerak angkatan 8 Kota Tegal yang telah berhasil menyelenggarakan lokakarya ke-7 sekaligus menggelar pameran Panen Hasil Belajar.
Menurut M Ismail Fahmi, guru sebagai pelaku sekaligus penggerak pembangunan sumber daya manusia, memiliki peran dan tanggung jawab yang besar, terutama dalam membentuk karakter generasi bangsa yang bertakwa dan berbudi pekerti luhur sekaligus unggul dalam bidangnya. Meski saat ini aktivitas pembelajaran dapat dilakukan melalui sarana teknologi yang memungkinkan terjadinya interaksi jarak jauh, kehadiran seorang guru tidak serta-merta dapat digantikan oleh perangkat teknologi.
Suri tauladan dalam proses pembelajaran formal, menjadi aspek penting bagi perkembangan karakter para siswa. Dalam bahasa kekinian, membentuk profil pelajar Pancasila. CGP adalah bagian dari Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) yang merupakan rangkaian kebijakan merdeka belajar episode kelima. CGP dipersiapkan sebagai guru-guru terbaik untuk menjadi pemimpin sekolah yang berfokus pada pembelajaran (instructional leaders).
Secara keseluruhan bahwa guru penggerak mampu menjadi motivator, seorang pendorong, atau penggerak dalam komunitas belajar yang ada di lingkungan sekolah ataupun luar sekolah di dalam wilayahnya. Guru penggerak mampu menjadi pendamping bagi guru lainnya yang ingin melaksanakan pengembangan kualitas. Guru penggerak bisa menjadi pemimpin pembelajaran di kelas dan bisa menjadi pendorong atau motivator bagi peserta didik di sekolah. guru penggerak juga menjadi pemimpin dan membuka ruang kolaborasi bagi rekan guru lain serta semua stakeholder di sekolah demi meningkatkan kualitas pembelajaran dan mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah.
Ditambahkan Trisari Novianto, S,STP., M.Si, selaku Kepala Bidang Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal, bahwa Pemerintah Kota Tegal telah mengangkat 10 orang guru penggerak yang berasal dari angkatan 6 dan angkatan 7 sebagai kepala Sekolah Dasar di sekolah negeri di Kota Tegal. Sebagai Calon Guru Penggerak Kota Tegal angkatan 8 adalah angkatan ketiga di Kota Tegal, diharapkan mampu menjadi agen perubahan dan motor penggerak dapat memacu dan menggali potensi yang dimiliki Kota Tegal untuk selanjutnya dapat mengangkatnya sebagai aset yang dapat diunggulkan untuk lebih memajukan Kota Tegal.
Selaku Pengawas dari Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Tengah Arif Wibowo mengapresiasi kegiatan yang digelar. Menurutnya, Panen Hasil Belajar merupakan tahap akhir sebelum kelulusan. Setelah mengikuti pelatihan kurang lebih selama 6 bulan, para CGP menampilkan hasil belajarnya, namun tidak hanya hasil belajar dirinya sendiri, namun harus bisa membuktikan hasil belajarnya bisa diterima oleh peserta didik dengan baik dalam rangka mewujudkan profil pelajar Pancasila.
Nina Agustiana salah seorang Calon Guru Penggerak mengungkapkan, memang terdapat perbedaan antara dulu dengan sekarang. Bahwa guru sekarang ini lebih menfokuskan dan melibatkan peserta didik, dari segala macam proses pembelajarannya sampai pada hasilnya. Tujuannya agar peserta didik dari jenjang paling rendah pun, sudah memiliki kemampuan-kemampuan memanajemen diri.