Pemerintah Kota Tegal

Mewujudkan Pemerintahan yang Bersih, Profesional, Akuntabel, Berwibawa dan Inovatif, Berbasis Teknologi Informasi

Peta Kota TegalSelayang pandang

Pemerintah Kota Tegal
Jl. Ki Gede Sebayu No. 12 Tegal
Telp : 0283 355137, 0283 355138 Fax : 0283 353673
e-mail : info@tegalkota.go.id

Change Language

Menu
FaceBook  Twitter  Mixx.mn     

Musim pandemi covid-19 berdampak pada semua lini, termasuk pada sisi perekonomian. Terlebih pada usaha-usaha kecil yang hanya mengandalkan untung harian. Meski demikian, upaya-upaya pemulihan usaha, dari mulai kemudahan pinjaman modal, keringanan pengembalian kredit modal, hingga sosialisasi pemasaran secara online atau digital. Semua dilakukan agar unit usaha tetap berjalan dimusim pandemi covid-19.

Berkaitan dengan pemulihan usaha saat sekarang ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal mengadakan webinar dengan tema Pemulihan Ekonomi Daerah Melalui Optimalisasi Teknologi, Rabu (14/10). Webinar menghadirkan Kepala KPw BI Tegal Taufik Amrozy, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Muhammad Neil El Himam, Public Policy and Goverment Emmiryzan dan Kepala Eksekutif Fintech Pendanaan Syariah Lutfi Adiyansah.

Kepala KPw BI Tegal Taufik Amrozy mengatakan penyelenggaraan webinar ini merupakan salah satu upaya nyata Bank Indonesia untuk memberikan edukasi dalam peningkatan literasi pemanfaatan teknologi digital kepada masyarakat di tengah pandemi Covid-19 dalam format virtual meeting. Pada kesempatan tersebut mengulas strategi digitalisasi ekonomi dalam rangka upaya pemulihan ekonomi secara umum.

Dari data yang ada, sampai dengan September 2020, perkembangan perekonomian nasional secara perlahan menunjukkan perbaikan meskipun masih terbatas, sejalan dengan mobilitas masyarakat yang masih dibatasi melalui penerapan PSBB di beberapa provinsi dan kebupaten/ kota dalam rangka pencegahan Covid-19. Adanya fenomena pergerakan masyarakat yang terbatas tersebut berdampak pada penurunan konsumsi rumah tangga yang pada akhirnya berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi yang tercatat mengalami kontraksi pada triwulan II th 2020 sebesar 5,32 persen year on year.

Kondisi sosial ekonomi yang masih penuh ketidakpastian (uncertainty) tersebut menurut Taufik memerlukan langkah antisipatif dari seluruh stakeholders, salah satunya yaitu melalui pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan digital. Sehingga aktivitas konsumsi, investasi dan perdagangan dapat tetap dapat berlangsung menggunakan fasilitas platform digital yang dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Upaya ini juga didukung dengan sistem pembayaran yang telah dikeluarkan Bank Indonesia yakni Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk memfasilitasi pembayaran digital di seluruh transaksi baik untuk UMKM, transaksi pendapatan pemerintah maupun dunia pendidikan. Berdasarkan data BI Tegal, total merchant yang telah menggunakan QRIS di Wilayah Eks Karesidenan Pekalongan telah mencapai 53.213 merchant (data per 25 September 2020) atau dengan porsi 12,68% terhadap jumlah merchant se Jawa Tengah.

Sementara Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Muhammad Neil El Himam dalam penyampaian materinya menyebutkan peran teknologi dalam perkembangan ekonomi kreatif saat pandemi sekarang ini sangat tepat untuk memulihkan perekonomian unit-unit usaha. Sebab, seperti kita ketahui usaha-usaha yang berbasis digital sekarang ini justru lebih banyak diuntungkan. Perlu diketahui, di Indonesia tercatat 175 juta pengguna internet dan sangat relevan pada kondisi sekarang ini.

Sedangkan nilai internet ekonomi indonesia dari hasil riset 2017 sudah mencapai 40 miliar dollar, dan diprediksikan pada tahun 2025 akan mencapai 130 miliar dollar. Dari basis digital atau pemanfaat teknologi saat ini, yang dijual di platform e-commerce jumlahnya hanya kurang dari 30%. Hal ini menandakan ada 70 % peluang unit usaha lainnya untuk berkembang dan sedikitnya ada kurang lebih 8 juta unit usaha kreatif yang mempunyai potensi besar.

Neil berharap, usaha-usaha yang sekarang ada bisa lebih mengoptimalkan teknologi atau sistem online sebagai upaya pemulihan usahanya ditengah pandemi covid-19.

Webinar diikuti oleh perbankan, Dinas Perindustrian dan UMKM se Eks-Karasidenan Pekalongan

Top