Mewujudkan Pemerintahan yang Bersih, Profesional, Akuntabel, Berwibawa dan Inovatif, Berbasis Teknologi Informasi
Pemerintah Kota Tegal
Jl. Ki Gede Sebayu No. 12 Tegal
Telp : 0283 355137, 0283 355138 Fax : 0283 353673
e-mail : info@tegalkota.go.id
Change Language
Forum pertemuan Ulama dan Umaro diharapkan konsisten dilaksanakan setiap tiga bulan sekali. Dalam tatap muka itu diperoleh masukan dan solusi terhadap permasalahan yang berkembang di masyarakat.
“Pertemuan Ulama dan Umaro akan dijalankan secara istiqomah setiap tiga bulan, insyaallah dapat dipertahankan, ini satu amalan yang baik, kita bisa bertatap muka sama sama memberikan masukan apapun keinginan dari umaro ataupun ulama sama-sama bisa dibicarakan. Artinya selama kita bicarakan bersama problem yang kita hadapi untuk Kota Tegal tercinta maka alangkah baiknya kita bisa bicarakan diskusikan sehingga tidak perlu suatu masalah yang sampai melebar ke masyarakat kita,” ungkap Habib Tohir Al Kaff, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Hijrah, selaku tuan rumah.
Pertemuan Umara dan Ulama dihadiri oleh Walikota Tegal Hj Siti Masitha Soeparno, Wakil Walikota Tegal Drs HM Nursholeh MMPd, Anggota Forkopinda, Kepala SKPD Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Senin (15/9) malam. Kedepan acara yang telah berlangsung beberapa kali ini akan mengundang serta Ketua DPRD Kota Tegal.
Walikota dalam sambutannya mengatakan forum ini dapat memperkuat ukhuwah Islamiyah, antara Umara dan Ulama. “Kita tahu, keberadaan umat islam dan ulama, selalu berada digarda depan dalam setiap masa, dan selalu mewarnai derap Pembangunan,” ungkap Walikota.
Selain itu, disebutkan Walikota, forum ini bertujuan agar terbangun harmonis, saling mempercayai. ”Semoga terbangun kepedulian di tengah masyarakat terhadap berbagai aspek, baik sosial, politik dan pemerintahan guna mewujudkan kemanunggalan pemerintah dan masyarakat, ulama dengan umat, serta ulama dengan umaro, sehingga dapat meningkatkan partisipasi segenap komponen masyarakat dalam bidang pembangunan, keagamaan dan peran sosial kemasyarakatan,” harap Walikota.
Sehingga relasi yang sehat akan terjalin hubungan yang positif, serta memiliki kesamaan persepsi dan kerjasama yang erat dan harmonis dalam menghadapi dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Juga dapat mencerminkan sikap, perilaku yang dijiwai kecintaan terhadap agama dan negara dalam ridho ilahi peran ulama dalam menjaga keseimbangan pembangunan baik fisik maupun moral yang sangat penting dan mutlak diperlukan.
Pada pertemuan Senin malam, ada beberapa persoalan yang dibicarakan. Antara lain mengenai perkembangan antara warga RT -7 dan 08 Kelurahan Panggung dengan PT KAI mengenai status kepemilikan tanah yang merupakan tanak hak Eeigendom. Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia, Abu Chaer Annur, persoalan tersebut harus disikapi Pemkot Tegal dengan membuat kebijakan yang pro rakyat.
“Walikota beri rekomendasi ke mereka untuk ajukan ke agraria, klaim PT KAI itu jadi miliknya tidak benar, itu versi yang saya dengar. Tapi semuanya harus dicek, saya tidak ingin ngompori,” ungkap Abu Chaer. Abu Chaer juga menyoroti mengenai bantuan sosial kepada guru ngaji, guru madrasah dan guru TPQ yang belum dicairkan.
Sementara persoalan tempat karaoke dan akan dibangunnya bioskop di Kota Tegal yang dilontarkan oleh para peserta forum, Pemkot diminta untuk bertindak tegas terhadap tempat-tempat karaoke yang masa ijinnya akan habis sampai tahun 2015. “Menurut data diperoleh, ada 20 karaoke yang berijin maupun belum berijin,” ungkap dr Muslich. Menanggapi hal tersebut, ulama meminta Pemkot untuk mengevaluasi ijin bahkan Pemkot supaya menutup tempat karaoke yang masa ijinnya habis tahun 2015.
Selain itu, masalah perjudian juga menjadi pembicaraan. Kapolresta Tegal AKBP Bharata Indrayana SIK mengatakan motonya yakni, agar ingin aman kita harus iman. Mengenai judi, pihaknya berhasil menangkap penjudi togel merk hongkong dengan lengkap pemasang penjual dan bandarnya. “Penyakit masyarakat itu seperti penyakit kanker, polisi hanya obat, kalau sudah diobati bisa juga terjangkit lagi,” ungkapnya.